Assalamua'laikum warahmatullahi wabarakatuh
Muhammad Nasir, ST.,MM
Ketua Umum YP-UNARA Lhokseumawe
Yayasan
Pembangunan Universitas Aceh Nusantara yang disingkat dengan YP-UNARA
yang didirikan di Lhokseumawe oleh putra-putri terbaik Aceh saat ini, YP-UNARA
adalah merupakan payung atau yayasan untuk melahirkan Universitas
Aceh Nusantara harus segera mungkin dihadirkan untuk berdiri kokoh dan
megah ditengah-tengah masyarakat Kota Lhokseumawe seperti harapan masyarakat
Aceh, di karenakan Universitas Aceh
Nusantara mempunyai latar belakang sejarah yang sangat panjang dibumi Nusantara Aceh pada awal berkembangnya
Islam Nusantara hingga sampai pada abat ke-18.
Pendirian Universitas Aceh
Nusantara merupakan suatu amanah para pendahulu semasa kejayaan Sultan
Iskandar Muda, sudah selayaknya dan semestinya oleh pemerintah indonesia untuk
memberikan izin kepada Universitas Aceh
Nusantara secepatnya untuk hadir sebagai lembaga pendidikan tinggi di Aceh
yang akan mengharumkan kembali Negeri Aceh dimata dunia Internasional, karena
dulu Aceh menjadi kawasan dalam lingkungan besar Nusantara yang mampu
memelihara identitas dan legalitas bangsa ini sampai kepada kejayaannya.
Aceh juga memiliki sejarah kepribadian kolektifnya yang relatif
jauh lebih tinggi, lebih kuat, serta paling sedikit “ter-Belanda-kan” daripada
daerah-daerah lain. Dan itulah sebabnya, mengapa orang Belanda sekelas Van de Vier menyebutkan bahwa “orang
Aceh dapat dibunuh, tetapi tak dapat ditaklukkan” (Aceh Orloog/Perang Aceh). Kilas balik perlawanan orang Aceh dapat
ditelusuri dalam buku-buku sejarah, baik yang ditulis dalam bahasa Indonesia,
Inggris, Belanda, maupun Perancis.
Sejarah mencatat bahwa peperangan melawan
kolonialisme dan imperialisme (1873-1942) telah memaksa negeri Bumi Aceh Nusantara melakukan
perlawanan sengit. Bahkan mendongkrak semangat kaum wanitanya untuk tampil ke
garda terdepan. Dengan perkasa membela kehormatan sekaligus menggencarkan
penyerangan terhadap musuh yang datang pada saat bersamaan. Semangat juang
tersebut lahir dari sebuah keyakinan bahwa semua itu pilihan perang sabilillah.
Berperang demi kehormatan bangsa dan agama. Menampik setiap tawaran kompromi
dan hanya mengenal pilihan membunuh atau dibunuh ketika berhadapan dengan para
penjajah.
Babak baru sejarah Aceh Nusantara dimulai sejak Islam singgah di bumi ujung Barat
Sumatera. Saat itu dikenal adanya kerajaan-kerajaan Islam seperti Kerajaan
Islam Peureulak (840 M/225 H), Kerajaan Islam Samudera Pasai (560 H/1166 M),
Kerajaan Tamiang, Pedir dan Meureuhom Daya. Kemudian, oleh Sultan Alauddin
Johansyah Berdaulat (601 H/1205 M) Aceh disatukan menjadi Kerajaan Aceh
Darussalam dengan ibukota Bandar Aceh Darussalam yang bergelar Kutaraja.
Kerajaan Aceh Darussalam inilah yang memperluas penaklukannya ke negeri-negeri
Nusantara.
Di Aceh, pada awal kesultanan Aceh sudah
pernah mengembangkan dunia kependidikan dalam bidang keagamaan dan umum,
seperti nama dan bentuk lembaga pendidikan tinggi dimasa itu hingga masa
kesultanan pudar di negeri Aceh Nusantara seiring dengan waktu, namun
masyarakat Aceh tetap memperjuangkan kelahiran lembaga pendidikan tinggi di
awal kelahiran Indonesia 1945 seperti lahirnya lembaga pendidikan tinggi Syiah
Kuala yang menjalankan pendidikan umum dan lembaga pendidikan tinggi Agama
Islam Araniri yang khusus dalam bidang pendidikan agama, terus diikuti dengan
lahirnya Perguruan Tinggi di daerah-daerah, namun Masyarakat Aceh yang ada
disemenanjung nusantara ini lupa dengan nama perguruan tinggi yang telah
dicita-citakan pendahulu dengan nama lembaga
pendidikan tinggi Aceh Nusantara sebagai lembaga pendidikan tinggi di Aceh.
Karena sejarah banyak yang telah
terlupakan, maka untuk mengingat dan mengenang kembali kejayaan Aceh Nusantara,
Muhammad Nasir akan membuka kembali
lembaran demi lembaran untuk mengenang kejayaan Aceh Nusantara dimasa silam
dengan menghadirkan Universitas Aceh Nusantara sebagai wacana dan program-program
pendidikan ala-moderenisasi yang telah diamanahkan oleh pendahulu dalam sejarah
yang telah membuktikannya.
Pada awal tahun 2010, Muhammad Nasir, bersama rekan-rekan setelah sebelumnya menamatkan
Pendidikan Manajemen SDM (S2) di Sekolah Tinggi Manajemen-IMMI Jakarta tahun
2008. Kembali akan membuat lembaran baru di Aceh Nusantara dalam Bidang Dunia Pendidikan,
dengan menghadirkan kembali cita-cita pendahulu untuk mendirikan sebuah lembaga
tinggi yang dinamai dengan Universitas
Aceh Nusantara.
Lhokseumawe,
Aceh, Indonesia 12/10/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar